DAHLAN ISKAN MENUJU R.I 1
Mengapa Saya Mengidolakan seorang Dahlan Iskan
Oleh
: Persona Grata Sorenti
Mengenal kepribadian sosok Dahlan Iskan terjadi
beberapa bulan terahir ketika saya membaca CEO Notes yang dibuatnya selama
menjabat sebagai dirut PLN. Antusiasme saya bertambah dengan mengoleksi
beberapa buku-buku mengenai kehidupan seorang Dahlan Iskan. Profesi sebagai
pelaut menyibukkan saya dengan banyak
pekerjaan yang tidak mengenal waktu, walaupun terkadang saya justru dilimpahi
kesenjangan istirahat yang menyebabkan kejenuhan. Membaca merupakan salah satu
aktivitas rutin sebagai pengisi waktu luang dan sarana untuk sejenak mengobati
kerinduan pada keluarga.
Ketertarikan saya dengan sosok
Dahlan Iskan bermula saat pertama kali saya membaca sebuah buku yang berjudul
“Dua Tangis dan Ribuan Tawa”. Buku yang merangkum kiat-kiat Dahlan Iskan selama
menjadi CEO PLN dalam berkomunikasi dengan karyawannya yang berjumlah 50.000
orang yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. CEO Notes merupakan salah
satu bentuk komunikasi seorang CEO PLN kepada seluruh karyawannya. Cara ini
terbukti efektif dalam menyampaikan pesan, semangat serta pujian. Sosok
pemimpin perubahan seperti Dahlan Iskan patut diberikan apresiasi karena Dahlan Iskan memiliki karakter kepemimpinan
yang jujur, cepat dalam mengambil keputusan, dan tanpa kompromi. Kebijakan,
langkah-langkah yang diambilnya begitu menginspirasi dan patut diteladani.
Sosoknya mampu menularkan semangat dan gairah kepada bawahan.
Terobosan-terobosan yang dilakukannya banyak bersifat solutif. Saya yakin
dan percaya dimana ada Dahlan Iskan di situ ada perubahan besar yang positif.
A. Latar belakang
Sosok pemimpin seperti
Dahlan Iskan merupakan pemimpin yang saat ini banyak dirindukan oleh masyarakat
Indonesia. Lika-liku hidupnya dari seorang wartawan hingga menjadi CEO di surat
kabar Jawa Pos sampai pada ahirnya di penghujung 2009 beliau diangkat menjadi
Dirut di PLN. Dari situlah saya berasumsi bahwa beliau lebih berjiwa pekerja,
mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat daripada seorang birokrat.
Karena karakternya
tersebut, seringkali beliau membuat kebijakan-kebijakan progresif yang membuat
lembaga yang dipimpinnya sukses. Ia berani mengambil keputusan besar meskipun
tidak disukai oleh orang-orang disekitarnya. Singkatnya, ia banyak membuat
perubahan fundamental dan positif dimanapun ia berada.
Sudah
banyak orang telah memuji sikap dan berbagai langkah yang dilakukan “menteri
koboi” yang satu ini. Namun, tidak sedikit para politikus yang juga menilai
bahwa Dahlan Iskan hanya mencari sensasi dan popularitas belaka.
Kini ia menjabat sebagai
Menteri BUMN pasca-reshuffle kabinet Oktober lalu. Meski belum setahun
menjabat, ia sudah memberikan pencerahan dan perubahan image seorang menteri di
mata masyarakat. Masyarakat amat rindu terhadap sosok-sosok pemimpin seperti
Dahlan Iskan. Bahkan sudah banyak rumor berkembang ia akan digadang-gadang
sebagai calon Wapres atau Presiden. Saya jadi berandai-andai: jika saja kita
mempunyai presiden seperti Dahlan Iskan.
Siapa
yang tidak mengenal sosok Dahlan Iskan? Gebrakan-gebrakan yang ia lakukan
membuat namanya terkenal di berbagai media. Seperti gebrakan bangkitnya Jawa
Post, ataupun gebrakan dalam masa jabatannya di PLN. Tidak hanya gebrakan,
perjuangan seorang Dahlan Iskan muda sampai menjadi orang penting di negara ini
juga tercatat. Pribadinya dapat menjadi teladan anak muda jaman sekarang untuk
selalu termotivasi dalam bekerja keras.
Tokoh ini menjadi sangat
penting untuk kita kenal di era krisisnya pemimpin saat ini. Menjadi tambahan
referensi tokoh teladan kita. Dahlan Iskan adalah seseorang yang unik. Jika
pepatah mengatakan, “Gantunglah cita-citamu setinggi langit”, maka ia
sebaliknya. Dahlan kecil tidak memiliki keinginan atau cita-cita yang tinggi.
Cita-cita tertingginya hanyalah ingin punya sepeda. Ini bertolak belakang
dengan anak kecil umumnya yang memiliki cita-cita dokter, guru, atau pilot. Ini
mencerminkan karakternya yang bukan orang berkeinginan tinggi, melainkan orang
yang lebih mengutamakan hal-hal kecil tapi diwujudkan dengan konstan,
istiqomah, bertahap dan terus meningkat yang ujung akan menjadi tinggi.
Menurutnya orang yang tidak punya cita-cita hidupnya lebih fleksibel. Karena
orang yang punya cita-cita akan berpegang teguh pada cita-citanya, segala jalan
akan ditempuh baik jalan positif atau pun negatif.
Selain pola pikir yang
unik, Dahlan Iskan juga memiliki selera berpakaian yang tak kalah unik.
Pakaiannya yang terkesan casual dengan kemeja putih lengan
panjang dan sepatu kets terkadang mengundang kontroversi di masyarakat. Padahal
dibalik itu, Dahlan mempunyai filosofi sendiri. Baginya sepatu kets bukan untuk
terlihat sok sederhana, tapi lebih pada alat untuk dirinya dapat berlari
kencang. Ini memang tercermin dari tindaknya yang selalu cepat dalam hal apa
pun, berjalan, memimpin, dan berpikir.
CEO’s note dan Sepatu Kets memberi gambaran khas
seorang Dahlan Iskan. Gambaran yang dibaliknya memberi arti bahwa dua modal
terpenting untuk sukses yaitu, kerja keras dan fokus. Bagi Dahlan, tanpa kerja
keras, tidak mungkin mendapat apa yang diinginkan. Selanjutnya, kerja keras
tanpa diikuti dengan sikap fokus tidak akan mendapat hasil yang maksimal.
Tercermin dari tindakannya yang selalu bersemangat dan antusiasme. Pada awal
rapat direksi PLN, ia langsung mengganti motto PLN electricity for a
better life menjadi bekerja, bekerja, dan bekerja! Motto
tersebut menggambarkan karakternya yang selalu ingin bersemangat dalam bekerja
dan menularkannya kepada semua karyawannnya.
Karakter khas dirinya
selain itu yaitu rendah hati. Tercermin dari keputusannya untuk tidak mengambil
gajinya selama di Jawa Post dan PLN. Dahlan pun tidak menggunakan mobil dan
rumah dinasnya. Terkadang media mendapatinya sedang antri tiket KRL atau
berada dalam kereta ekonomi. Pada tahun 2010 prestasi PLN sedang diatas
puncaknya. Segala pujian berdatangan, dari masyarakat, anggota DPR bahkan
Presiden. Tetapi ia tidak lupa, dalamCEO’s note terakhirnya Dahlan
menyatakan tahun 2011 adalah saatnya untuk mencangkul lebih dalam dan melupakan
prestasi PLN. Karena menurutnya pujian ibarat racun, racun yang dibungkus oleh
madu. Pujian di satu sisi dapat membangkitkan motivasi lebih, namun di sisi
lain pujian juga bisa membunuh kreativitas seseorang.
Itulah beberapa karakter
khas yang dimiliki oleh Dahlan Iskan. Karakter yang menggambarkan sosok
pemimpin yang berorientasi untuk kemajuan. Dahlan Iskan memberikan referensi
karakter pemimpin baru bagi anak muda di era krisis pemimpin.
B. Kepemimpinan
Dahlan Iskan
Di Republik kita sekarang ini banyak sekali pejabat yang
memberikan contoh yang kurang pantas yang sedikit banyak berkontribusi terhadap
perilaku tidak baik dimasyarakat sebut saja hedonis, materialistis dan gila hormat yang akhirnya memicu perilaku korupsi. Namun tidak sedikit pula pejabat yang
dapat kita teladani pola kepemimpinannya salah satunya seperti Dahlan Iskan,
yang aspiratif dan pro rakyat.
“Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin
yang baik sebenarnya harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang
dipimpin.”
Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Dahlan Iskan, Menteri BUMN
Republik Indonesia. Dari petikan tersebut, tersirat bahwa Dahlan
adalah sosok pemimpin yang mengawali karirnya dari bawah. Memang benar
kata-kata tersebut ialah cerminan perjalanan hidupnya: seorang anak buah yang
dipimpin menjadi seorang pemimpin.
Dahlan Iskan memiliki
karakter kepemimpinan yang jujur, cepat dalam mengambil keputusan, dan tanpa
kompromi. Sosoknya mampu menularkan semangat dan gairah kepada bawahan. Terobosan-terobosan
yang dilakukannya banyak bersifat solutif. Kemampuan komunikasinya tidak usah
dipertanyakan. Ia menjalin keakraban dengan karyawannya lewat CEO’s
note semasa menjadi Dirut PLN. CEO’s note adalah
catatan seorang Dahlan Iskan semasa menjabat Dirut PLN. Tujuannya agar seluruh
karyawan PLN yang jumlahnya sangat besar itu dapat langsung jalan pikiran dan
keinginan pimpinan puncak perusahaan. CEO’s note menjadi salah
satu trik untuk memotivasi dan berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan.
Dalam sebulan ia bisa menelurkan dua-tiga kali CEO’s note.
Tulisannya begitu mengalir dengan gaya berceritanya khas wartawan. Semenjak
berganti tugas menjadi menteri BUMN, Dahlan Iskan pun tetap produktif menulis
dengan tema Manufacturing Hope. Ini juga sebagai media komunikasi
agar orang-orang yang terlibat dan publik dapat membaca tulisannya, sehingga
mereka tahu apa yang ia pikirkan, kerjakan, dan inginkan.
C. Karir Dahlan Iskan
Lahir di sebuah desa di Magetan, 17 Agustus 1952, Dahlan kecil
dibesarkan dalam keluarga yang serba kekurangan. Tentang tanggal lahirnya,
orang tua Dahlan tak ingat tanggal berapa anaknya dilahirkan. Akhirnya, Dahlan
sendiri yang memilih tanggal 17 Agustus agar sama dengan tanggal lahir
Indonesia. Pendidikan Dahlan hanya sampai SMA. Karir Dahlan Iskan yang
dimulai dari Dari Lulusan SMA, Bos Media, sampai pada diangkat
menjadi penguasa BUMN.
Dahlan
Iskan adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak
23 Desember 2009.Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet
Indonesia Bersatu II,
Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
Awal karier
Dahlan Iskan adalah
sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000
ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000
eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di
Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40
jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil
mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun
televisi lokal JTV diSurabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
Sejak awal 2009, Dahlan
adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai
pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini
akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat
optik 4.300 kilometer.
Perusahaaan Listrik
Negara (PLN)
Menjadi seorang punggawa
yang membesarkan sebuah grup media membuat karakter kepemimpinan Dahlan Iskan
menjadi perhatian. Di Jawa Pos, Dahlan terkenal sebagai
pemimpin yang sigap dan bertindak cepat dalam menghadapi masalah. Mungkin ini
juga yang membuat SBY, Presiden RI pada akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi
direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang
dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah
Jakarta. Di perusahaan BUMN ini Dahlan melakukan reformasi korporasi dengan
berbagai gerakan dan pembangunan, antara lain Bebas Byar Pet se-Indonesia
dalam waktu 6 bulan, Gerakan Sehari Sejuta Sambungan, Pembangunan
Pembangkit Listrik di 100 Pulau 2011. Dahlan juga berencana membangun
PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil
membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken
Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Di bawah Dahlan, PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi
dan mengundang apresiasi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober
2011, ketika terjadi reshuffle cabinet, Dahlan dipanggil ke
Istana Negara untuk menjadi Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang
sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN
karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat
untuk melakukan reformasi PLN. Berat hati ia meninggalkan PLN, perusahaan yang
dulu ia benci setengah mati, tetapi berhasil membuatnya merasa kembali muda
karena semangat transformasi yang biasanya sulit dilakukan di korporasi besar.
Ia pun menulis dalam catatan personal yang dimuat dalam blog Catatan
Dahlan Iskan,
“Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang
dulu saya benci: PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya
harus meninggalkannya. Inikah yang disebut kasih tak sampai?”
Dahlan melaksanakan
beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu
adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah)
sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri
Keuangan. Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan
BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa.
D. Sepak
Terjang Dahlan di Kementrian
Sebagai seroang pemimpin berbagai perusahaan yang menafkahi hajat
hidup orang banyak, kepemimpinan Dahlan Iskan di Kementrian BUMN memang menjadi
sorotan. Sejak menduduki jabatan baru ini, Dahlan telah melakukan beberapa
gebrakan yang tak lazim dilakukan oleh seorang menteri. Selepas dilantik, ia
menolak memakai mobil dinas dan tidak menggunakan kantor Direktur yang terlalu
besar, berjalan kaki untuk rapat ke Kementrian ESDM, menumpang KRL untuk rapat
kabinet di Bogor, menumpang ojek sampai Istana Bogor, sampai menginap di
Perumnas.
Berbagai media pun ramai memberitakan tindakan spontan Dahlan
Iskan. Tak cukup dengan itu, aksi Dahlan Iskan juga ramai diperbincangkan
media, sampai menjadi worldwide trending topic di Twitter. Apa
pasalnya? Tengoklah headline media: “Dahlan Iskan Ngamuk di
Loket Jalan Tol” (Metro TV, 20 Maret 2012). Aksinya merupakan teguran
kepada petugas tol Jasa Marga yang karena terlambat berjaga mengakibatkan
kemacetan panjang di jalan tol Semanggi. Dia membuang kursi penjaga, membuka
dua gerbang tol yang kosong, dan membiarkan mobil-mobil lewat tanpa membayar.
Pagi itu Dahlan menjadi pengatur lalu lintas dadakan.
Meski dibutuhkan waktu untuk menilai efektivitas gebrakan Dahlan
di Kementerian BUMN; tapi setidaknya dengan pola yang sama, Jawa Pos telah
dibawanya menjadi raja media di Indonesia. Berbagai tindakannya yang tak
populer justru menjadikan Menteri BUMN ini semakin populer sebagai idola baru
di masyarakat. Banyak pihak yang menganggap kesederhanaan dan kedekatannya
dengan masyarakat bisa menjadi contoh bagi pejabat-pejabat lain (Tempo.co, 21
Maret 2012).
Sebagai seorang salah satu birokrat garda depan pemerintahan,
Dahlan pun kini menjadi sorotan media massa. Televisi, koran, maupun
media online ramai memberitakan sosoknya, mengisahkan
profilnya, atau menunggu cerita baru dalam jabatan sehari-harinya. Tingginya
publisitas media terhadap Dahlan membuat gaya kepemimpinan dan retorika yang
ditampilkan Dahlan Iskan menarik untuk ditelaah dalam kajian Retorika dan
Komunikasi Politik mengingat ‘kekhasan aksi’-nya di tengah banyaknya politisi
dan personel pemerintahan yang lebih senang berwacana.
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi
Teori Tetorika
Teori Retorika dicetuskan 2500 tahun lalu oleh Aristoteles untuk
memahami dinamika komunikasi di depan khalayak luas. Fokus teori ini terletak
pada konsep Retorika yang berarti cara-cara yang digunakan dalam persuasi.
Namun, dasar teori retorika sebenarnya telah diletakkan oleh Socrates,
pendahulu Aristoteles, yang menyebut bahwa beretorika berarti mencari
kebenaran. Sedangkan Cicero, seorang filsuf Romawai yang juga orator ulung
menawarkan konsep yang lebih spesifik: retorika sebagai keindahan bahasa.
Jika merujuk pada para filosofi retorika Cicero, maka gaya bicara
dan tindak-tanduk Dahlan Iskan yang ditampilkan dalam media pastilah sulit
diterima logika sebagai sebuah retorika. Jika diperhatikan, tutur kata Dahlan
justru spontan, dengan bahasa yang ringan, kadang diselingi gurauan. Sebagai
mantan wartawan, keindahan bahasa mungkin hanya bisa ditemukan dalam tulisannya
saja. Blog pribadi Catatan Dahlan Iskan adalah
buktinya. Penampilannya pun jauh dari necis dan parlente. Celana panjang,
kemeja dengan lengan dilipat, atau sweater menjadi gaya busana
favortinya. Ia selalu setia dengan sepatu kets-nya meskipun setelan jas
tersematkan sebagai busananya, seperti pada saat dilantik sebagai menteri (TV
One, 18 Oktober 2011).
Namun, jangan lupa pepatah berkata “Act speaks louder than
words”. Pepatah ini sangat sesuai dengan Dahlan Iskan. Retorika Dahlan
bukanlah kata-kata indah, tetapi aksi yang menggugah. Jika Aristoteles menyebut
retorika sebagai cara persuasi, maka Dahlan percaya bahwa upaya paling efektif
untuk mempengaruhi adalah memberi contoh atauleading by action. Sejak
memimpin Jawa Pos, karakter Dahlan ialah selalu turun langsung ke
lapangan hingga lapis bawah dan hampir semua dilakukan tanpa rencana. Hanya
saja ketika naik menjadi Dirut PLN atau Menteri BUMN, langkahnya jadi lebih
terekspos media. Mendampingi dan mengawal setiap pembangunan pembangkit listrik
(Politikana,2010), memilih naik KRL atau mengojek, menginap di rumah
susun, sampai menolak kehadiran media saat pasar murah (Metro TV News,
Desember 2011).
Maka tak heran bila Dahlan ‘ngamuk’ di jalan tol. Kemarahan
Dahlan bukan marah mendadak spontan karena sudah tiga bulan ia minta Jasa Marga
memperbaiki pelayanan jalan tol. Dalam tanggapannya melalui telepon di Headline
News Metro TV, (Rabu, 21 Maret 2012), Dahlan berkata:
“Hampir setiap minggu
saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada masyarakat yang harus
kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre panjang saya selalu
SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata,” tegasnya.
“Saya tidak
henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani
orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik,
bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?”
Ketika langkah-langkah persuasif dan akomodatif tidak mampu
menggerakkan. Dahlan mengambil tindakan tegas. Mengejutkan sekaligus
menggerakkan datangnya solusi nyata dari Jasa Marga. Dirut Jasa Marga,
Adityawarman, merespon kemarahan Dahlan tersebut sebagai cambuk Jasa Marga
untuk mewujudkan antrian maksimal lima mobil di pintu tol. Aksi ‘koboi’ Dahlan
pun mengudang liputan media secara luas dan membuat Jasa Marga secara resmi
meminta maaf melalui Direktur Operasi.
Dari sini dapat dilihat bagaimana kekuatan retorika aksi terbukti
lebih mampu mempersuasi dan mempengaruhi dibanding hanya keindahan kata dan
wacana. Bayangkan bila Dahlan hanya sibuk berkomentar di media, meminta, dan
mengharapkan Jasa Marga melakukan perbaikan tanpa menindak tegas. Bisa jadi,
penjaga tol Jasa Marga tidak akan merasa tertampar dan tetap tidak disiplin.
Kajian retorika tak pernah bisa dilepaskan dari diskursus komunikasi politik.
Membahas retorika dalam komunikasi politik tentu kita tak bisa melupakan
Laswell, pakar komunikasi politik. Dalam artikel klasik berjudul The Structure
and Function of Communication in Society (1948), Laswell merumusakn
sebuah terminologi yang kini tersohor sebagai salah satu fundamen dalam Ilmu
Komunikasi, khususnya: “Who says what in what channel to whom with what
effect”.
Berkaca pada terminologi
tersebut, aksi-aksi ‘koboi’ Dahlan Iskan sebenarnya dapat kita bedah menjadi
elemen-elemen komunikasi seperti yang dikatakan Laswell.
Pertama, elemen Who atau subjek penyampai pesan (sender)
yaitu, Dahlan Iskan. Dalam komunikasi yang disampaikannya, Dahlan Iskan bukan
hanya berbicara sebagai subjek personal, tetapi mengusung identitas sebagai
seorang tokoh pemerintahan (Dirut PLN atau Menteri BUMN). Struktur dan peran
sosial inilah yang menjadi legitimasi Dahlan Iskan untuk melakukan tindakan
komunikasi politik terkait dengan permasalahan pelayanan BUMN, seperti
berkomentar, menegur, menginspeksi, atau bahkan ‘mengamuk’.
Menurut Aristoteles, dalam beretorika, seorang figur publik yang
bertujuan mempersuasi khalayak secara efektif haruslah memperhatikan tiga bukti
retoris: logos (logika), pathos(emosi), dan ethos (kredibilitas).
Sebagai seorang sender, Dahlan Iskan dinilai punya ketiganya.
Logikanya rasional, taktis, dan pragmatis, mungkin karena pengaruh kuat latar
belakangnya sebagai entrepreneur. Kredibilitas tak perlu
diragukan, telah sukses membawa perkembangan di Jawa Pos dan perubahan PLN.
Hanya saja, emosi Dahlan Iskan yang seringkali tidak terlalu tertata dengan
baik. Hal ini terlihat dari nada bicaranya yang seringkali naik turun, dan
tindakannya yang ingin semua serba cepat, khas pengusaha.
Kedua, elemen What, atau pesan atau informasi
yang disampaikan, baik secara verbal melalui kata-kata ataupun non-verbal
melalui gestur, mimik, tempo, dan intonasi. Secara verbal, gaya bicara Dahlan
Iskan di media sendiri terkadang justru sering terkesan mengulang-ulang
pernyataan yang menjadi penekanannya, serta terkadang selalu self-centered, sering
menceritakan informasi tentang dirinya sendiri sebagai backgroundketika
menjawab pertanyaan. Namun, yang khas dari Dahlan ialah cara bicara yangstraight
to the point dan solution-oriented, berkomentarnya santai
tapi cukup tajam, dan tanpa tedeng aling-aling. Contohnya,
komentarnya saat menanggapi penjelasan dari Direktur Operasi Jasa Marga
dalam Headline News Metro TV (20 Oktober 2012):
“Sudahlah semua orang tahulah, maksimal kok
masih belum lancar ya itu namanya ndak maksimal. Namanya maksimal itu ya
mengatasi persoalan, kalo ini belum teratasi ya jangan bilang berusaha
maksimal. Sudahlah ndak usah tipu-tipu, dilapori macem-macem.
Saya sudah tahulah, saya biasa memimpin
perusahaan besar. Untuk perusahaan besar seperti jasa Marga, yang penting sudah
disadari ini kelemahan, gak usah banyak beralasan dan memberi penjelasan, yang
penting berubah. Bagi saya itu sudah cukup”
Sedangkan secara non-verbal, gaya bicara Dahlan Iskan cenderung santai,
nonformal, kental dialek Surobayan, dan bicaranya cukup cepat
dengan diiringi senyum dan tawa ringan. Seperti saat reporter Metro
TV melakukan liputan Mengenal Dahlan Iskan dalamMetro
Siang (Minggu, 23 Oktober 2011) ataupun saat Dahlan diundang
dalam Jakarta Lawyers Club sebagai Dirut PLN saat heboh Kasus
Nazaruddin. Dalam kedua acara tersebut, Dahlan berbicara santai dengan
tertawa-tawa, dan terasa sekali logat Jawa-nya. Akan tetapi nada riang ini
hilang ketika Dahlan dimintai tanggapan tentang aksinya di loket tol
dalam Headline News, ketika di situ Dahlan terdengar marah.
Artinya, salah satu pesan non-verbal Dahlan Iskan yang dominan ialah emosinya (pathos)
yang sangat terlihat ketika ia berbicara.
Ketiga, adalah elemen Channel, atau saluran
berlangsungnya komunikasi tersebut. Pada dasarnya, retorika dapat berlangsung
secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media massa. Dalam kasus ini,
retorika aksi Dahlan Iskan dikomunikasikan melalui liputan media massa yang
kini intens menyorot Menteri BUMN ini. Sebelumnya, Dahlan Iskan memang cukup
banyak mendapatkan tempat di media ketika dia masih menjabat sebagai Dirut PLN.
Hanya saja, publisitasnya di media sebatas tentang hasil perubahan atau berita
seremonial tentang kinerja PLN. Penampilannya di media juga lumrah, seperti
menjadi narasumber atau tamu undangan dalam talkshow (Sentilan
Sentilun Metro TV, Jakarta Lawyers Club TV One).
Meskipun demikian, terjadi perubahan perlahan sejak dia diangkat
menjadi Menteri BUMN. Tindakan kecil Dahlan selalu terekspos rombongan pers
yang setia mencari berita dari Kementrian BUMN. Karena personalitasnya yang
lain daripada menteri lainnya, perlahan-lahan Dahlan Iskan pun naik daun
menjadi media darling. Media menempatkan Dahlan sebagai sosok
pemimpin idola yang sederhana dan merakyat (Metro Siang, 30 Maret
2012). Meskipun Dahlan sendiri sebenarnya tak terlalu ambil pusing dengan kehadiran
media, melihat latar belakangnya sebagai wartawan senior yang sudah tentu
memahami pencitraan lewat media. Hal ini membuktikan bahwa retorika yang
efektif untuk ditampilkan secara positif di media massa ialah retorika yang
berorientasi pada aksi, bukan pada pengaturan tutur kata penuh curahan hati.
Keempat, elemen Whom yang berarti penerima
informasi atau audiens. Dalam retorika Dahlan Iskan, yang menjadi objek
penerima tindakan komunikasinya secara umum ialah masyarakat luas, dan secara
khusus adalah jajaran birokrat dalam Kementrian BUMN. Melalui retorika aksinya,
Dahlan membuat masyarakat sadar bahwa dalam jajaran kabinet terdapat seorang
menteri dengan pendekatan unik dan membuat jajaran BUMN di bawahnya tercambuk
agar sewaktu-waktu tak dibuat malu seperti Jasa Marga karena hobi Dahlan turun
lapangan secara impulsif.
Pendekatan unik Dahlan disebut juga Manajemen Harapan yaitu
pilihan untuk berorientasi aksi daripada sekedar berkeluh-kesah dan mencari
pembenaran untuk ketidakberdayaan. Ketika di PLN, Dahlan tahu bahwa PLN
memiliki citra buruk di mata publik. Namun, Dahlan tidak mencari kambing hitam
atas masalah dan nasib buruk yang ada, tetapi kita mencari solusi dan berfokus
pada apa yang bisa kita lakukan. Salah satunya dengan mengamblikan komitmen
jajaran internal PLN sampai ada slogan “Kerja, kerja kerja!”.
Kelima, elemen Effect atau dampak yang terjadi
pada audiens terhadap pesan yang disampaikan sender. Dampak
yang terjadi bisa terjadi dalam tiga tataran, kognitif (persepsi), afektif
(preferensi), dan konatif (perilaku), dan bisa bersifat positif maupun negatif.
Retorika aksi yang dilakukan Dahlan menimbulkan dampak di ketiga level tersebut
dan kesan positif maupun negatif, meskipun sebagian besar cenderung positif.
Selepas cukup banyak gebrakan dan tindakan tak terduga-duga yang dilakukan
Dahlan Iskan, mengalir banyak dukungan dan sanjungan yang disematkan.
Salah satu dampak dalam tataran perilaku positif adalah gerakan
yang dicetuskan Peter F. Gontha, Begawan bisinis ternama, untuk menggalang dukungan
bagi Dahlan Iskan untuk maju sebagai calon presiden 2014 melalui surat
elektronik. Dalam semalam sejak Peter mengungkapkan niatnya, sudah ada ratusan
email masuk. Selain itu, aksinya di loket tol Semanggi juga menimbulkan efek
luar biasa di dunia maya, ketika ‘Dahlan Iskan’ menjadi worldwide
trending topic. Dalam birokrasi internal BUMN, aksi-aksi penuh kejutan
dari Dahlan Iskan sendiri mengundang decak kagum sekaligus semangat perbaikan
seperti yang ditunjukkan PT KAI atau Perumnas. Meskipun tetap ada beberapa
dampak negative berupa komentar yang mengkritisi publisitas berlebihan terhadap
personalitas Dahlan yang mengarah ke pencitraan.
Menurut pakar komunikasi politik, Effendi Ghazali, kepemimpinan
Dahlan sangat berbeda jika dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin yang lain di
Indonesia. Effendi menilai bahwa Dahlan memiliki supportive
style, yaitu berani melakukan aksi yang pasti didukung rakyat (Effendi
Ghazali, dalam Tempo.co, 21 Maret 2012). Seperti contohnya ketika Dahlan
membuka dan menggratiskan loket tol. Tindakan Dahlan wajar sebagai pengguna
jalan yang marah, tetapi karena sadar posisinya sebagai pemimpin perusahaan
yang bertanggungjawab, Dahlan berani melakukan terobosan yang patut
diapresiasi.
Dari serangkaian tindakan, gaya bicara, dan retorikanya, dapat
disimpulkan bahwa Dahlan bukanlah tokoh di balik meja yang hanya mendengarkan
laporan bawahan tanpa verifikasi. Kepada orang yang dipimpin dibawahnya, gaya
retorika dan kepemimpinan Dahlan Iskan mengajari dua hal: cara menjadi pemimpin
yang baik dan cara menjadi anak buah yang baik. Dahlan Iskan membuktikan
bahwa ia adalah seorang man of action,pemimpin yang mengutamakan
tindakan karena ia pernah merasakan bagaimana rasanya bertindak di bawah
kepemimpinan orang lain.
GAMBARAN UMUM
A. Kehidupan Pribadi
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan dibesarkan
di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orang tuanya tidak
ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan
peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah
menulis buku berjudul Ganti Hati pada
tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan
operasi cangkok hati di Cina. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan
juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta:
PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Bermula setelah
melakukan perjalanan bisnis yang begitu panjang. Mulai dari China hingga Ambon,
Dahlan Iskan mengalami muntah darah ketika tiba di rumahnya, Surabaya. Setelah
melakukan pemeriksaan kepada seorang dokter, ternyata liver atau hatinya telah
sirosis. Selain itu, hati yang telah rusak juga telah dipenuhi kanker.
“Dokter bilang umur saya
tinggal enam bulan. Paling lama dua tahun,” kata Pimpinan Jawa Pos Group ini.
Dokter pun langsung menyarankan melakukan tindakan yang tak pernah terbayangkan
sebelumnya, yaitu transplantasi. Tindakan ini jelas saja penuh risiko. Apalagi
sebelumnya seorang tokoh, Nurcholish Madjid gagal setelah melakukan
transplantasi. Cak Nur meningal dunia ketika dirawat di sebuah rumah sakit di
Singapura.
Akhirnya dengan penuh
pertimbangan, Dahlan Iskan memilih sebuah rumah sakit di Tianjin, China untuk
melakukan transplantasi. Bersama tim kecil, yaitu Nafsiah Sabri, istrinya,
Robert Lai, sahabatnya dan saudara angkatnya di China menunggu donor hati. Tim
kecil ini tinggal di China sampai mendapat donor hati untuk di cangkokan ke
dalam tubuh Dahlan Iskan selama enam bulan.
Kisah Dahlan Iskan ini
sangat menarik untuk diangkat di Kick Andy. Terutama bagaimana detik-detik
menjelang operasi menunggu donor hati yang tak kunjung datang. Juga bagaimana
perjuangan seorang sahabat Dahlan Iskan, Robert Lai yang begitu gigih menjaga,
merawat dan membersihkan kamar perawatan. Salah satu kegagalan pasien
transplantasi adalah pasca operasi. Hal ini juga diungkapkan Prof Sulaiman Phd,
seorang ahli liver dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
“Transplantasinya sebenarnya tidak berbahaya. Tapi justru virus sesudah
operasilah yang sangat mematikan.” ujar dokter yang pernah merawat almarhum
Nurcholish Madjid ini.
Dengan berhasilnya
transplantasi hati Dahlan Iskan, ternyata tidak hanya melegakan keluarganya
saja. Keluarga Nurcholish Madjid juga merasa bersyukur. Waktu itu banyak orang
berpendapat, Cak Nur meninggal dunia karena dimurkai Allah makanya mukanya
hitam. Ternyata yang terjadi tidaklah demikian. Orang yang menderita sirosis
hati pasti mukanya hitam. Begitu juga Dahlan Iskan. Namun setelah transplantasi
mukanya kembali bersinar. “ Kalau muka menjadi hitam, itu karena kotoran ikut
beredar melalui aliran darah karena hati yang telah rusak,” kata Dahlan Iskan,
yang mengaku berasal dari keluarga miskin.
Kini Dahlan Iskan
mempunyai dua “Mercy”. Satu Mercy adalah salah satu mobil Mercy seri 500
seharga Rp 3 miliar. Mercy yang lain adalah lambang mercy di perutnya, bekas
operasi transplantasi hati yang harganya konon lebih dari harga mobil itu.
B. Kelebihan dan
Kekurangan Dahlan Iskan
Adapun kelebihan Dahlan Iskan adalah sebagai berikut:
1. Dahlan
Iskan memiliki karakter kepemimpinan yang jujur, cepat dalam mengambil
keputusan, dan tanpa kompromi. Sosoknya mampu menularkan semangat dan gairah
kepada bawahan. Terobosan-terobosan yang dilakukannya banyak bersifat solutif. Terobosan-terobosan yang dilakukan Dahlan Iskan
selama menjadi Dirut PLN antara lain : menjalin keakraban
dengan karyawannya lewat CEO’s note semasa menjadi Dirut
PLN. Bebas Byar Pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, Gerakan
Sehari Sejuta Sambungan, Pembangunan Pembangkit Listrik di 100 Pulau
2011. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun
2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di
Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan
Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Di bawah Dahlan, PLN
menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi dan mengundang
apresiasi.
2. Dahlan
sering membuat kebijakan-kebijakan progresif yang membuat lembaga yang
dipimpinnya sukses. beliau berani mengambil keputusan besar meskipun tidak
disukai oleh orang-orang disekitarnya. Singkatnya, banyak membuat perubahan
fundamental dan positif dimanapun ia berada.
3. Kiprah
Dahlan Iskan untuk tetap berusaha mengembanggakan mobil listrik untuk
memberikan manfaat untuk masyarakat demi mendapatkan BBM murah,BBM yang hemat
dan ramah linggkungan dinilai sebagian masyarakat tidak akan mampu bersaing
dengan Negara lain yang lebih maju di Asia maupun Eropa. Dalam mengomentari hal
ini beliau selalu optimis bahwa Indonesia akan mampu bersaing karena
pengembangan mobil listrik baru di pelajari di Negara maju skalipun.
4. Dahlan juga kerap terlihat tampil nyeleneh dan berbeda
dengan pejabat lain saat menghadiri satu acara. Misalnya, daripada
berlama-lama memberikan pidato, dia lebih suka langsung membaur dalam
masyarakat. Dengan sikap demikian Dahlan Iskan mampu mengambil hati masyarakat
oleh kerendahan hatinya walaupun sikap Dahlan tersebut sering dianggap sebagai
bentuk pencitraan.
Kelemahan Dahlan Iskan
sebagai berikut:
1. Sikap
Dahlan Iskan dalam menangani suatu masalah suka memotong birokrasi seperti
menganti direksi tanpa rapat pemegang saham. Sebenarnya hal tersebut berdampak
efektif dalam penyelesaian tiap masalah, karena tidak membutuhkan waktu yang
lama. Namun sikap Dahlan yang seperti ini ternyata tidak sesuai dengan
Undang-Undang yang telah ditetapkan, dimana keberadaan setiap keputusan yang
diambil seharusnya melalui rapat pemegang saham demi solidnya badan usaha.Ini
juga menegaskan pak Dahlan juga bersikap emosional dalam pengambilan keputusan.
2. Terkait banyaknya aset milik BUMN khususnya di
pertambangan, yang diambil oleh investor asing atau pemilik modal besar.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan dinilai telah memiliki satu kelemahan vital.
Kelemahan yang dimaksud adalah, BUMN tidak berani memberikan dana lain-lain
atau perilaku yang menyimpang dari aturan. Hal ini disebabkan karena Perusahaan
BUMN tidak pernah menyuap untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP). karena BUMN tidak memiliki anggaran untuk menyuap,
lobi, dan lain-lain. Itulah
kelemahan dalam tanda kutip, yang semestinya harus dilakukan untuk keuntungan
dan tujuan yang lebih besar
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Dahlan Iskan merupakan
pemimpin yang saat ini banyak dirindukan oleh masyarakat
Indonesia. Karakter khas yang dimiliki oleh Dahlan Iskan antara lain
rendah hati, pekerja keras, ulet, jujur, cepat dalam mengambil keputusan, dan
tanpa kompromi. Sosoknya mampu menularkan semangat dan gairah kepada bawahan.
Terobosan-terobosan yang dilakukannya banyak bersifat solutif serta berani
mengambil keputusan besar meskipun tidak disukai oleh orang-orang
disekitarnya. Karakter tersebut menggambarkan sosok pemimpin yang
berorientasi untuk kemajuan. Dahlan Iskan memberikan referensi karakter
pemimpin baru bagi anak muda di era krisis pemimpin berkualitas seperti
sekarang.
2. Sebagai salah satu birokrat
garda depan pemerintahan, Dahlan pun kini menjadi sorotan media massa. Meskipun
banyak orang yang menyukai aksi Dahlan Iskan, namun di
sisi lain sikap koboy Dahlan telah memancing
kegelisahan politisi. Utamanya yang berminat maju pilpres 2014. Para
politisi ini pun berupaya menyingkirkan Dahlan dengan merusak citranya seperti
melalui Interpelasi, sebagai salah satu cara untuk menjegal Dahlan Iskan yang
dinilai mereka Rivalitas 2014.
3. Dengan melihat dan mengamati
bahwa Dahlan Iskan ini sebagai sosok pemimpin yang tengah dirindukan oleh
masyarakat Indonesia dengan berbagai action-nya yang greget dan
mengena dalam menangani serta membenahi management perusahaan-perusahaan BUMN.
Pak Dahlan Iskan sangat cocok di segala bidang, karena Beliau berangkat dari
enterpreuner, yang memiliki pemikiran strategis dan simple, mengena dan mudah
dipahami dari jajaran atas sampai paling bawah sekalipun.
B. Saran
1. Kepedulian dan perjuangan
Dahlan Iskan tentu memberikan pembelajaran masa lalu bagi para direksi
perusahaan terkait, sehingga tidak perlu untuk mencari pinjaman sampai diluar
kemampuan perusahaan & terus mengandalkan APBN untuk selalu menutupi
kekurangan tersebut. Keberadaan Dahlan Iskan pada BUMN juga akan memberikan
dampak positif bagi banyak perusahaan BUMN yang terselamatkan di masanya &
tidak menjadi beban besar bagi negara.
2. Untuk menjadi Orang nomer
satu di Negara ini beliau memiliki karakter yang perlu diperhitungkan. Untuk
membuktikan kemampuan beliau sepenuhnya, sebaiknya Dahlan Iskan membenahi BUMN
terlebih dulu & jadikan BUMN benar-benar mandiri, berfungsi maksimal untuk
sumber pertahanan pangan dan pertahanan Negara pada umumnya.
* Dikutip dari berbagai
sumber
Apakah Anda perlu pinjaman? Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! Cahya Kirana Kantor Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% Silahkan hubungi kami di email kami: cahya.creditfirm@gmail.com, hubungi kami hari ini dan mendapatkan pinjaman Anda, tanpa stres. terima kasih.
BalasHapuskita pada Tuhan percaya